-
Membuka Hati
Setiap manusia memiliki tingkatan fase dalam kehidupannya. Fase naik-turun, baik-buruk, jatuh-bangun, cinta-benci, maupun suka-duka. Hingga di ujung hembusan nafas, manusia takkan luput dari kesemuanya itu. Bukankah tidak beriman seseorang sebelum ia benar-benar diuji?…
-
Terlambat (?)
“Ustadz, ada kenalan Ustadzah yang bisa ngajar Durusul Lughoh Al-‘Arabiyyah tidak ya?” Tulisku via chat whatsapp seraya ingin melanjutkan belajarku dengan beliau dahulu. “Wah, banyak. Mau berapa?” Seketika hatiku berbunga. “1 aja Ustadz…
-
Riuh di Bumi dan di Langit
Aku kagum dengan dirimu yang begitu riuh dibicarakan di bumi. Kamu seperti ada dimana-mana hingga layak aku bertanya,”Siapa yang tak mengenal dirimu?” Manfaatmu begitu dirasa penduduk bumi yang merindui-Nya. Ah iya, kau juga…
-
Izinkan Aku Jatuh Cinta
Izinkan aku jatuh cinta pada setiap pertemuan, pertemuan dengan orang-orang yang telah bersedia menyinggahi kehidupanku barang sepersekian detik saja. Izinkan aku jatuh cinta pada setiap pertemuan, yang ternyata ia adalah gerbang pertemuan dengan…
-
Berdamai dengan Diri
Dulu kukira berdamai dengan diri itu hanya berkaitan dengan segala sesuatu yang menyedihkan, menyakitkan, ataupun mengecewakan. Wajar dan sudah sepantasnya memang untuk berdamai dengan diri dengan hal-hal tak menyenangkan tersebut. Seperti hakikat sabar…
-
Singgahmu
Persinggahanmu di dalam kehidupan orang lain bukanlah main-main… Antara memberi makna, ruang, kecewa, harap, atau luka. Tempatkan dirimu pada yang semestinya. Kita tidak tahu seberapa hati orang yang kita singgahi hidupnya susah payah…
-
-
Namanya Hati (4)
Teruntuk sepasang lelaki dan perempuan di masa depan, yang dipertemukan karena Allah menghendaki penyatuan, bisa jadi kalian sebelumnya sama sekali tak saling mengenal. Atau kalian hanya pernah berpapasan tanpa saling tahu, atau juga…
-
Namanya Hati (3)
Teruntuk kita, perempuan dan lelaki… Perihal menjaga hati adalah kerjasama banyak orang. Termasuk kita yang mengaku punya banyak teman. Berhentilah mencie-ciekan teman perempuan dan lelaki kita, karena tak semua bisa diperlakukan seperti itu.…
-
Namanya Hati (2)
Teruntuk para perempuan, kita cukup berbeda dengan lelaki dalam hal mengelola perasaan. Sebab lelaki lebih sering mengedepankan logika ketimbang perasaan. Berbeda sekali dengan kita yang menggunakan dominan perasaan. Teruntuk para perempuan, terkadang atau…