
Tidak Ada Alasan Untuk Membenci
Senyum-lah dahulu. Karena senyum itu menyenangkan.
Aku baru saja sadar, jika ternyata melihat seseorang dari berbagai sisi itu menyenangkan. Tak ada kesal, tak ada benci. Sama sekali!
Aku baru saja tau, rasa benci atau tidak suka terhadap orang lain, karena kita yang mencipta sendiri. Dia, tidak salah. Bukankah Allah menciptakan manusia dengan segala kekurangannya? Lalu? 🙂
Mungkin ‘kacamata’ kita perlu diganti, atau cukup diubah lensanya saja. Setidaknya, itu akan membantu untuk membuat sudut pandang kita berubah. Tidak lagi melihat;
Ketidakramahannya
Ketidaksabarannya
Ketidakmenyenangkannya
Ketidakbaikannya
Kenakalannya
Atau apa pun lah itu yang kita sebut dengan suatu keburukan, melainkan kita telisik kembali dari sudut yang berbeda;
Kecintaannya kepada orang tua
Kepatuhannya terhadap agama
Kejujurannya
Kesabarannya
Ketangguhannya
Keberaniannya
Kepintarannya
Jiwa sosial-nya yang tinggi
Atau apa pun yang yang kita sebut dengan kebaikan.
Percayalah, bahwa kita pun tak jauh-jauh dari apa yang semula kita benci. Lalu? Mungkin cermin dapat menjawabnya; yaitu tidak ada alasan untuk membenci. 🙂
Yogyakarta, 4 Oktober 2015
Pukul 1:14 WIB

